berita

Tingkat Literasi Keuangan Masih Rendah, OJK Perkuat Edukasi Masyarakat

DAFTAR ISI
    Berita

    BPRNews.id Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap keuangan masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Sebagian masyarakat belum memiliki pemahaman yang memadai mengenai investasi, risiko yang terlibat, serta produk keuangan yang ada.

    Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur dan Utara, hanya sekitar 65% masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup tentang investasi. Kepala OJK Regional Kalimantan, Parjiman, menyampaikan bahwa pihaknya telah memulai serangkaian kegiatan edukasi untuk mengatasi masalah ini.


    “Kami terus berusaha meningkatkan literasi keuangan dengan menyelenggarakan program edukasi rutin, baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan,” kata Parjiman dalam acara Mozaik Indonesia yang disiarkan oleh RRI pada 20 September 2024.


    OJK Kaltimtara telah mengadakan berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan diskusi, yang melibatkan berbagai kalangan masyarakat, mulai dari pelajar hingga pekerja. Parjiman, yang akrab disapa Jimmy, mengakui bahwa upaya untuk menjangkau seluruh masyarakat masih menemui hambatan, dan hal ini akan menjadi bahan evaluasi ke depan.


    Selain itu, OJK juga telah membentuk satuan tugas PASTI yang bertugas mengawasi aktivitas keuangan di wilayah tersebut.


    “Presiden menargetkan tingkat inklusi keuangan mencapai 98%, namun saat ini baru tercapai 75%. Kami berharap masyarakat semakin paham tentang produk dan layanan keuangan, serta tidak terjerat oleh produk ilegal,” tambahnya.


    Melalui program edukasi ini, diharapkan pengetahuan masyarakat Kaltimtara mengenai investasi semakin meningkat. Masyarakat diharapkan mampu memahami prinsip 2L, yaitu Legal dan Logis, sehingga dapat menjadi konsumen yang cerdas dan turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah melalui investasi yang bijak.