berita

Mempersiapkan Anak Indonesia yang Melek Finansial untuk 2045

DAFTAR ISI
    Berita

    BPRNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertekad untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat, terutama anak-anak dan pelajar. Sebagai bagian dari Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia, OJK berfokus pada edukasi keuangan sejak dini untuk anak-anak agar mereka bisa mengenal dan memahami produk serta layanan jasa keuangan.


    Memperingati Hari Anak Nasional 2024, OJK mengadakan acara Edukasi Keuangan untuk Anak/Pelajar dengan tema "Edukasi Keuangan untuk Anak Indonesia, Menuju Indonesia Emas 2045" di Plaza Aspirasi KP3B, Serang, Provinsi Banten, pada hari Jumat.


    Acara ini dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemerintah Provinsi Banten Agus Setiawan, Kepala Badan Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Banten Afrizal Sitohang, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa, Kepala OJK Jabodetabek dan Provinsi Banten Roberto Akyuwen, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bank Banten, Bank BJB, dan Bursa Efek Indonesia.


    Dalam sambutannya, Friderica menyatakan bahwa OJK akan terus mendorong industri jasa keuangan untuk mengembangkan program edukasi dan inklusi keuangan yang mencakup seluruh lapisan masyarakat. "Kami terus berupaya agar program-program literasi dan inklusi keuangan dapat menjangkau pelajar dan anak-anak di Indonesia. Saat ini, 85,58 persen dari total pelajar Indonesia, yaitu sekitar 57 juta pelajar, telah memiliki rekening dengan total tabungan sebesar Rp32,84 triliun," ujar Friderica.


    Lebih lanjut, Friderica mengungkapkan bahwa OJK akan segera meluncurkan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCAR) yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan sebesar 3 persen setiap tahunnya.


    Marinus Gea memberikan apresiasinya terhadap inisiatif OJK dalam mengadakan edukasi keuangan bagi anak-anak. Ia juga mengimbau agar anak-anak rajin menabung untuk masa depan mereka. "Kami sangat mendukung kegiatan edukasi keuangan bagi pelajar seperti ini. Kebiasaan menabung sejak dini akan mendukung kemajuan mereka dalam mengelola keuangan. Jika anak-anak sudah terbiasa mengelola uang dengan baik, mereka akan mampu menjadi pribadi yang bijak dalam memenuhi kebutuhan dibandingkan keinginan," kata Marinus.


    I Gusti Ayu menekankan pentingnya pendidikan keuangan bagi anak-anak sebagai bagian dari hak-hak mereka. "Pendidikan keuangan sangat relevan dan penting di era digital ini. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang akan memimpin Indonesia di masa depan. Dengan memahami keuangan, mereka akan lebih waspada terhadap penipuan cyber yang semakin marak," tegas I Gusti Ayu.


    Agus Setiawan, mewakili Pj. Gubernur Banten, berharap agar kegiatan ini dapat menginspirasi para pelajar untuk membiasakan menabung sejak dini. "Melalui kegiatan ini, Pemprov Banten berharap agar para pelajar dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang keuangan, sehingga mereka dapat mencapai kebebasan finansial di masa depan," ujar Agus.


    Acara ini juga menampilkan sesi mendongeng buku seri literasi keuangan OJK berjudul "Olin Gemar Menabung" oleh Friderica Widyasari Dewi. Selain itu, dilakukan penyerahan simbolis 1.000 rekening Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) oleh Bank BJB dan Bank Banten kepada perwakilan pelajar dengan nominal Rp50.000 per rekening.


    Kegiatan edukasi ini diadakan secara hybrid, diikuti oleh 1.500 peserta, dengan 500 peserta hadir secara langsung dan 1.000 peserta mengikuti secara online dari berbagai kegiatan OJK Goes to School di beberapa provinsi di Indonesia. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan OJK, waspada terhadap kejahatan keuangan digital, perencanaan keuangan pelajar, dan pengenalan produk serta layanan jasa keuangan seperti SimPel/SimPel iB dan pasar modal.


    Sebagai bagian dari upaya memperkenalkan infrastruktur literasi dan inklusi keuangan, OJK juga menghadirkan Simolek Edutainment, mobil layanan PT Bank Pembangunan Daerah Banten dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, untuk memfasilitasi peserta dalam memahami produk keuangan lebih mendalam.